SATU GITAR, SEJUTA HARAPAN
Jumat, 07 Desember 2012 21:30:00 WIB
Gitar adalah satu instrumen musik yang kerap digunakan oleh banyak orang dalam bermain musik mulai dari pengemen di jalanan hingga musisi profesional. Dalam rangka ulang tahunnya yang ke-6, setahun yang lalu Rolling Stone kemudian menggagas sebuah gerakan yang diberi nama “Seribu Gitar Untuk Anak Indonesia” dan melibatkan sejumlah musisi tanah air.
Melalui gerakan ini sejumlah gitar akustik diberikan kepada anak-anak kurang mampu yang memiliki minat bermusik tanpa melihat suku, agama, ras dan status mereka. Dengan harapan agar mereka terus semangat dalam bermusik.
Dalam kurun waktu satu tahun gerakan ini telah berhasil mendistribusikan lebih dari 500 gitar secara nasional ke sekolah-sekolah, rumah-rumah singgah, pesantren, panti asuhan, dan juga penjara.
Salah satunya adalah Rumah Tahanan (Rutan) Kebon Waru di Bandung. Pemberian gitar di Rutan ini berawal dari kegiatan musik yang dilakukan Ariel (Noah) bersama tahanan di dalam penjara yang kemudian ia unggah dalam sebuah media sosial. Saat itu Ariel masih berstatus tahanan. Melihat bakat bermusik para tahanan, gerakan seribu gitarpun sampai ke Kebon Waru untuk memberikan bantuan 20 gitar dan mendukung kegiatan bermusik mereka di dalam penjara.
Di Kick Andy, Ariel kemudian juga bercerita mengenai aktivitasnya selama berada di penjara dan apa yang membuatnya bisa bangkit seperti sekarang. Ditemani personil NOAH lainnya yaitu Uki, Lukman dan Reza, Ariel menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Andy F. Noya. Tidak ketinggalan mereka juga menyanyikan lagu terbaru mereka “Separuh Aku” di Kick Andy yang langsung disambut histeris penonton yang hadir.
Selain Rutan Kebon Waru, gerakan seribu gitar juga memberikan bantuan 20 gitar di Kandang Jurank Doank yang dimotori oleh Dik Doank. Awalnya Kandank Jurank Doank didirikan untuk mengimbangi kurikulum di Indonesia yang kurang berpihak pada seni. Namun seiring berjalannya waktu tempat ini telah berkembang pesat, berbagai fasilitas di bidang seni, olah raga hingga multimedia hadir untuk memenuhi kebutuhan pendidikan non formal anak-anak.
Dik Doank hadir di Kick Andy ditemani oleh salah satu anak didiknya Muhammad Ikbal yang piawai bermain gitar dan tergabung dalam band “Apa Adanya”. Band ini kerap mengiringi Dik Doank, setiap kali melakukan show. Di band ini, Ikbal bertindak sebagai gitaris. Di Kick Andy mereka menyanyikan sebuah lagu ciptaan Dik Doank diiringi oleh gitar, perkusi dan barang-barang bekas yang disulap menjadi alat musik.
Selain mendistribusikan gitar, tak ketinggalan para musisi yang ikut terlibat dalam gerakan ini kemudian berkolaborasi membuat album kompilasi. Pembuatan album ini digagas oleh Pongky yang tergugah saat melihat penayangan Kick Andy, Seribu Gitar yang ditayangkan sebelumnya. Ia kemudian menghubungi rekan-rekan musisi lainnya untuk ikut bergabung dan mendapat respon positif.
Hingga akhirnya terkumpul 22 lagu dalam album spesial ini. Sebuah album yang merupakan kegiatan mulia dan disaat yang sama merupakan sebuah sejarah yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Double album gitar paling vital di Indonesia yang melibatkan lebih dari 60 gitaris terbaik nasional dan puluhan musisi pendukung.
Hal terpuji lainnya adalah bahwa semua yang terlibat di album ini tak mendapat bayaran sepeser pun. Bahkan untuk merekam lagu-lagu tersebut, ia mendapat bantuan studio dari Baron yang kemudian berhasil mengumpulkan 26 gitaris dalam kurun waktu 3 hari.
Di Kick Andy, Pongky menjawab pertanyaan Andy F. Noya didampingi oleh Baron, Baim dan juga Dewa Budjana. Album ini kemudian melahirkan sebuah lagu theme song yang berjudul “1 Gitar 1000 Nada” yang diproduseri oleh Baim. Dan melibatkan para gitaris yang tergabung dalam Aliansi Gitaris Indonesia. Hasil penjualan album ini digunakan sepebuhnya untuk mendukung gerakan “Seribu Gitar Untuk Anak Indonesia”.
Jangan lewatkan aksi Pongky (The Dance Company) bersama 9 gitaris yaitu Dewa Budjana (Gigi), Aria Baron, Baim (The Dance Company), Kin (The Fly), Cella (Kotak), Irfan (Samsons), John Paul Ivan, Ovy dan Jikun (/rif) berkolaborasi membawakan lagu “1 Gitar, 1000 Nada” di Kick Andy!
Melalui gerakan ini sejumlah gitar akustik diberikan kepada anak-anak kurang mampu yang memiliki minat bermusik tanpa melihat suku, agama, ras dan status mereka. Dengan harapan agar mereka terus semangat dalam bermusik.
Dalam kurun waktu satu tahun gerakan ini telah berhasil mendistribusikan lebih dari 500 gitar secara nasional ke sekolah-sekolah, rumah-rumah singgah, pesantren, panti asuhan, dan juga penjara.
Salah satunya adalah Rumah Tahanan (Rutan) Kebon Waru di Bandung. Pemberian gitar di Rutan ini berawal dari kegiatan musik yang dilakukan Ariel (Noah) bersama tahanan di dalam penjara yang kemudian ia unggah dalam sebuah media sosial. Saat itu Ariel masih berstatus tahanan. Melihat bakat bermusik para tahanan, gerakan seribu gitarpun sampai ke Kebon Waru untuk memberikan bantuan 20 gitar dan mendukung kegiatan bermusik mereka di dalam penjara.
Di Kick Andy, Ariel kemudian juga bercerita mengenai aktivitasnya selama berada di penjara dan apa yang membuatnya bisa bangkit seperti sekarang. Ditemani personil NOAH lainnya yaitu Uki, Lukman dan Reza, Ariel menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Andy F. Noya. Tidak ketinggalan mereka juga menyanyikan lagu terbaru mereka “Separuh Aku” di Kick Andy yang langsung disambut histeris penonton yang hadir.
Selain Rutan Kebon Waru, gerakan seribu gitar juga memberikan bantuan 20 gitar di Kandang Jurank Doank yang dimotori oleh Dik Doank. Awalnya Kandank Jurank Doank didirikan untuk mengimbangi kurikulum di Indonesia yang kurang berpihak pada seni. Namun seiring berjalannya waktu tempat ini telah berkembang pesat, berbagai fasilitas di bidang seni, olah raga hingga multimedia hadir untuk memenuhi kebutuhan pendidikan non formal anak-anak.
Dik Doank hadir di Kick Andy ditemani oleh salah satu anak didiknya Muhammad Ikbal yang piawai bermain gitar dan tergabung dalam band “Apa Adanya”. Band ini kerap mengiringi Dik Doank, setiap kali melakukan show. Di band ini, Ikbal bertindak sebagai gitaris. Di Kick Andy mereka menyanyikan sebuah lagu ciptaan Dik Doank diiringi oleh gitar, perkusi dan barang-barang bekas yang disulap menjadi alat musik.
Selain mendistribusikan gitar, tak ketinggalan para musisi yang ikut terlibat dalam gerakan ini kemudian berkolaborasi membuat album kompilasi. Pembuatan album ini digagas oleh Pongky yang tergugah saat melihat penayangan Kick Andy, Seribu Gitar yang ditayangkan sebelumnya. Ia kemudian menghubungi rekan-rekan musisi lainnya untuk ikut bergabung dan mendapat respon positif.
Hingga akhirnya terkumpul 22 lagu dalam album spesial ini. Sebuah album yang merupakan kegiatan mulia dan disaat yang sama merupakan sebuah sejarah yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Double album gitar paling vital di Indonesia yang melibatkan lebih dari 60 gitaris terbaik nasional dan puluhan musisi pendukung.
Hal terpuji lainnya adalah bahwa semua yang terlibat di album ini tak mendapat bayaran sepeser pun. Bahkan untuk merekam lagu-lagu tersebut, ia mendapat bantuan studio dari Baron yang kemudian berhasil mengumpulkan 26 gitaris dalam kurun waktu 3 hari.
Di Kick Andy, Pongky menjawab pertanyaan Andy F. Noya didampingi oleh Baron, Baim dan juga Dewa Budjana. Album ini kemudian melahirkan sebuah lagu theme song yang berjudul “1 Gitar 1000 Nada” yang diproduseri oleh Baim. Dan melibatkan para gitaris yang tergabung dalam Aliansi Gitaris Indonesia. Hasil penjualan album ini digunakan sepebuhnya untuk mendukung gerakan “Seribu Gitar Untuk Anak Indonesia”.
Jangan lewatkan aksi Pongky (The Dance Company) bersama 9 gitaris yaitu Dewa Budjana (Gigi), Aria Baron, Baim (The Dance Company), Kin (The Fly), Cella (Kotak), Irfan (Samsons), John Paul Ivan, Ovy dan Jikun (/rif) berkolaborasi membawakan lagu “1 Gitar, 1000 Nada” di Kick Andy!
0 komentar:
Posting Komentar
Sampaikan kritik dan saran sahabat ataupun sekedar berbagi komentar disini. Tidak diperkanankan komentar berbau SARA, diskriminatif maupun menyudutkan pihak tertentu. Terimakasih